Sabtu, 25 Februari 2012

Diam-diam, PTPN IV Mengkonversi Teh Sidamanik

 Disadur Dari Posmetro Siantar
Selasa, 21 Februari 2012
SIDAMANIK– Luar biasa, itulah kalimat yang pantas terucap bila berkunjung ke perkebunan teh Kecamatan Sidamanik. Daerah yang dahulunya terkenal sebagai daerah agro wisata dengan keindahan dan kesejukan alamnya serta itu kini telah disulap menjadi daerah perkebunan kelapa sawit.

Menurut R Purba, warga Sidamanik, kepada METRO, Senin (20/2), hasil kajian Balai Perkebunan sendiri, saat melakukan kunjungan ke Sidamanik, belum lama ini, daerah perkebunan teh Sidamanik sebenarnya tidak layak dijadikan areal perkebunan sawit. Sebab letak geografis dpal (di atas permukaan air laut) Sidamanik berada pada 800-1000. Sementara letak geografis dpl yang layak adalah 300-500.
Namun dengan alasan merugi terus, PTPN IV tetap dengan komitmennya mengganti jenis tanaman usahanya dari tanaman teh menjadi kelapa sawit agar perusahaan tidak merugi lagi hingga Rp50 miliar per tahun. Dengan dalih uji coba secara bertahap Kebun Marjandi di Kecamatan Panei, Kebun Bah Birung Ulu di Kecamatan Sidamanik, kini telah berubah menjadi area perkebunan sawit. Sementara Kebun Sidamanik dan Kebun Bah Butong masih dalam proses pengerjaan.
Sungguh ironis, walau telah mendapat perlawanan dari masyarakat, LSM, Organisasi Kepemudaan, dan Wakil Rakyat di pusat bahkan pernyataan penolakan dari Bupati Simalungun selaku kepala daerah setempat mengenai rencana konversi tersebut, justru yang terjadi di lapangan adalah tetap berjalannya rencana tersebut dengan dalih uji coba. Tentu saja, hal ini telah melanggar pasal 27 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26/Permentan/OT.140/2/2007, tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan.
Bagaimana sikap pemerintah menyikapi polemik yang berkepanjangan ini. Akankah pemerintah berdiam diri dengan komitmen PTPN IV mengenai rencana konversi tersebut dengan mengorbankan masyarakat, alam dan ekosistem sekitar demi keuntungan pihak perusahaan semata ataukah bersama masyarakat terus menyuarakan perjuangan penolakan demi masa depan anak cucu.
Tentu, masih ingat dalam ingatan kita bencana banjir yang melanda Kecamatan Sidamanik tahun 2009 silam, sungguh menimbulkan banyak kerugian, seperti rusaknya areal persawahan/pertanian masyarakat setempat, hancurnya sarana infrastruktur daerah yang akan membutuhkan banyak biaya bila dilakukan perbaikan dan parahnya lagi apabila sampai menimbulkan korban jiwa. (mag 3)  


MAKA SIKAP HIMAPSI YAITU LAWAN PTPN IV, LAWAN YANG MERUSAK ALAM KITA DEMI KEUNTUNGAN SENDIRI
 SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI I BAGAS HABONARON DO BONA




1 komentar:

  1. Satu kata......
    Tolak Konversi Teh Menjadi kebun Sawit.

    Lawan Seluruh Oknum-oknum yang Mengkonversi tersebut, Terutama PTPN IV

    BalasHapus