Kamis, 15 November 2012

Himpunan Beberapa Catatan Yang Terurai




Siapa Dimana Dan Bagaimana Untuk Himapsi
(Himpunan beberapa Catatan yang Terurai)
Oleh
Djaja Surapati Saragih SH*
  Tulisan ini tidak bermaksud mengkultuskan orang-perorang, tapi lebih  merupakan catatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja oleh HIMAPSI dan perlu dilengkapi oleh rekan-rekan lainnya dan malah dicermati penempatannya dalam dokumentasi perjalanan HIMAPSI.
 Di Jalan Sei Bahmendaris Medan di rumah sdr.Dorlen Saragih disitulah sering dipakai pertemuan-pertemuan/rapat-rapat pembentukan HIMAPSI. Dan yang hadir dalam pertemuan/rapat umumnya dari kalangan Pemuda GKPS ditambah kalangan lainnya karena memang penyampaian undangan lebih mudah disampaikan melalui jaringan ini, karena organisasi ini lebih dulu ada. Pernah dalam rapat dirumah itu orangtua sdr Dorlen Saragih yakni bapak Kenan Saragih berujar dalam sambutannya : “membangun organisasi  lebih mudah dibanding menjaga keberlangsungan hidupnya.tapi jangan takut membangunnya namun pelihara keberlangsungan hidupnya karena itulah yang lebih penting. Kalaupun  harus mati, kita mesti tahu dimana kuburannya, agar tahu kita dimana menangisinya”. Kata-kata ini terukir dalam sanubari saya, karena mengandung makna yang dalam dan terbuka. Dan tentu akan menjadi  luar biasa kalau seluruh civitas HIMAPSI disegala waktu dan disemua tempat mampu memahaminya.  

Minggu, 26 Februari 2012

Instansi Diwajibkan Pakai Ornamen Simalungun


Instansi Diwajibkan Pakai Ornamen Simalungun 








Berita Disadur dari Metro Siantar


Sabtu, 25 Februari 2012
SIANTAR-
Niat untuk memelihara budaya Simalungun mulai terkikis dan terlupakan. Salah satunya, banyaknya instansi yang tidak menerapkan ornamen Simalungun pada bangunannya. Padahal, hal tersebut sudah diatur pada Perda Nomor 6 tahun 1979 tentang pengembangan serta peningkatan kebudayaan daerah pada pembangunan fisik.
Berangkat dari keadaan tersebut, Himpunan Mahasiswa Simalungun (Himapsi) menggelar workshop tentang perda ornamen di Aula USI, Kamis (23/2).

Sabtu, 25 Februari 2012

Diam-diam, PTPN IV Mengkonversi Teh Sidamanik

 Disadur Dari Posmetro Siantar
Selasa, 21 Februari 2012
SIDAMANIK– Luar biasa, itulah kalimat yang pantas terucap bila berkunjung ke perkebunan teh Kecamatan Sidamanik. Daerah yang dahulunya terkenal sebagai daerah agro wisata dengan keindahan dan kesejukan alamnya serta itu kini telah disulap menjadi daerah perkebunan kelapa sawit.

Rabu, 01 Februari 2012

Kebun Teh Sidamanik Mau Kebun Sawit?


Opini - Selasa, 31 Jan 2012 00:04 WIB Harian analisa
Oleh : Karmel Simatupang.
Unjuk rasa Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun
(Himapsi), Kamis (19/1) layak didukung sepenuhnya. Mereka hadir disaat yang tepat, bersenjatakan toa dan idealisme yang membubung tinggi menolak konversi perkebunan Teh Sidamanik menjadi lahan sawit yang sudah dan akan dilakukan oleh pihak manajemen PTPN IV, Simalungun Sumatera Utara.
Anak sulung bangsa sekaligus putra daerah Kabupaten Simalungun ini jauh lebih sadar dan paham benar ketimbang para anggota dewan yang duduk terima gaji uang rakyat, bahwa Kebun Teh Sidamanik bukan hanya punya nilai sejarah yang menjadi ikon kebanggaan Simalungun ini tapi juga sebagai objek parawisata puncak dan yang lebih penting sebagai penyangga air Kawasan Danau Toba sekitarnya. Dipastikan jika kebun ini dikonversi menjadi lahan sawit ancaman bencana kehidupan senantiasa menanti di depan mata.