Siapa Dimana Dan Bagaimana Untuk
Himapsi
(Himpunan beberapa
Catatan yang Terurai)
Oleh
Djaja Surapati Saragih
SH*
Tulisan ini tidak bermaksud
mengkultuskan orang-perorang, tapi lebih merupakan catatan yang tidak
dapat diabaikan begitu saja oleh HIMAPSI dan perlu dilengkapi oleh rekan-rekan
lainnya dan malah dicermati penempatannya dalam dokumentasi perjalanan HIMAPSI.
Di Jalan Sei Bahmendaris
Medan di rumah sdr.Dorlen Saragih disitulah sering dipakai
pertemuan-pertemuan/rapat-rapat pembentukan HIMAPSI. Dan yang hadir dalam
pertemuan/rapat umumnya dari kalangan Pemuda GKPS ditambah kalangan lainnya
karena memang penyampaian undangan lebih mudah disampaikan melalui jaringan
ini, karena organisasi ini lebih dulu ada. Pernah dalam rapat dirumah itu
orangtua sdr Dorlen Saragih yakni bapak Kenan Saragih berujar dalam sambutannya
: “membangun organisasi lebih mudah dibanding menjaga keberlangsungan
hidupnya.tapi jangan takut membangunnya namun pelihara keberlangsungan hidupnya
karena itulah yang lebih penting. Kalaupun harus mati, kita mesti tahu
dimana kuburannya, agar tahu kita dimana menangisinya”. Kata-kata ini terukir
dalam sanubari saya, karena mengandung makna yang dalam dan terbuka. Dan tentu
akan menjadi luar biasa kalau seluruh civitas HIMAPSI disegala waktu dan
disemua tempat mampu memahaminya.
Entah rapat/pertemuan ke2
atau ke3, pembicaraan agak alot. Kesepakatan pembentukan sudah okay, draft
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sudah mendekati kesepakatan. Namun
mengenai nama muncul silang pendapat. Ada yang mengusulkan nama Ikatan
Mahasiswa Simalungun, ada juga yang mengusulkan Persatuan Pemuda dan Mahasiswa
Simalungun ada pula yang mengusulkan Himpunan Mahasiswa Simalungun Indonesia.
Saya mengusulkan untuk tidak memakai kata Indonesia dalam nama, karena mana
tahu organisasi ini dapat diperluas ke manca-negara. Ada juga berpendapat agar
organisasi ini khusus untuk mahasiswa saja. Tapi yang lain berpendapat
supaya digabungkan saja baik mahasiswa dan pemuda. Dalam rapat berikutnya saya
berhalangan datang. Dan beberapa lama berselang muncullah nama HIMAPSI
singkatan dari HIMPUNAN MAHASISWA DAN PEMUDA SIMALUNGUN. Jadi huruf terakhir I
pada HIMAPSI bukanlah singkatan dari Indonesia. Saya menduga disinilah peran
Sdr Japorman Saragih, Allerman Purba, Hotman Saragih, Terti Girsang (abangnya
sdr Sihol Girsang), Januarison Saragih, Darman Saragih dkk lainnya
memutuskan nama HIMAPSI, dan tentu peran orang-tua kita Bapak Jawasen Sinaga SH.
Mereka inilah yang menampung dan mengkristalisasikan usul dan pendapat tentang
nama itu, menjadi HIMAPSI. Sdr Allerman Purba dan Japorman Saragih
lah yang sering memimpin rapat/pertemuan pada saat itu. Dan dalam finalisasi
pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga dan pembentukan
kepengurusannya hadir sdr Budi Ende Saragih. Dan sebagai Ketua Umum yang
pertama akhirnya dipilih/ditetapkan Budi Ende Saragih. Dimasa inilah sering
dilakukan Malam Budaya Simalungun dan Penepung Tawaran Sarjana. Dimana Sdr Japorman
Saragih dan Allerman Purba menjadi even organizer- nya.
Setelah HIMAPSI terbentuk
Bapak Jawasen Sinaga SH yang menjadi salah satu Penasehat organisasi, beliau
ini sering mendorong para mahasiswa dan pemuda Simalungun untuk memupuk rasa
persatuan dan saling bantu-membantu demi kemajuan mahasiswa dan pemuda itu
sendiri terlebih bagi mahasiswa dalam perkuliahan, supaya cepat tammat. Ada
kegusaran beliau akan jumlah sarjana Simalungun yang masih sedikit pada zaman
itu, keinginannya adalah bagaimana agar pertumbuhan jumlah sarjana Simalungun
signifikan. Lagi pula ybs tidak segan merogoh kantung membantu kegiatan
HIMAPSI. Dengan seperti itu tidaklah berlebihan kalau Bapak Jawasen Sinaga SH
memiliki kedekatan yang lebih terhadap HIMAPSI khususnya mahasiswa, dibanding
Penasehat lainnya, seperti Bapak Brigjend (purn) Lahi Raja Munthe, Mansen Purba
SH, Mayor J Saragih, Kenan Saragih dan Hot Raja Purba SH, walaupun
beliau-beliau ini juga memiliki pengaruh dalam perkembangan HIMAPSI. Kegiatan
HIMAPSI akhirnya banyak dilakukan di rumah Bapak Jawasen Sinaga SH di
Jalan Sei Bulan Medan. Hal ini tidak lepas dari dukungan Nyonya Jawasen Sinaga
SH br Girsang yang selalu membuka pintu bagi kehadiran mahasiswa dan dengan
ramah menyapa. Selain itu juga kegiatan HIMAPSI sering dilakukan di Jalan
Iskandar Muda. Disana ada ruko yang dibangun Bapak Brigjend (purn) Lahi Raja
Munthe. Beliau ini juga membolehkan HIMAPSI menggunakan rukonya menjadi ajang
kegiatan HIMAPSI. Tempat ini memang strategis karena dilalui kenderaan umum (istilah
Medannya dulu disebut naik sudaco) sehingga mudah dicapai para anggota.
Disitulah rapat-rapat panitia digelar menjelang Mubes I, maupun
sesudahnya.Tidak hanya kegiatan HIMAPSI, kegiatan Partuha Maujana Simalungun
(PMS) juga sering dilakukan disitu, mengingat beliau menjadi Ketua Umum
PMS kala itu. Positipnya adalah sinkronisasi kegiatan PMS dan HIMAPSI
menjadi terbangun dan terjalin baik.Hal ini terlihat dari adanya tabloid Warta
Pembangunan, penerbitannya oleh PMS dan redaksinya serta yang memasarkan
dibantu HIMAPSI. Kegiatan lalu berpindah dari sana karena ruko-ruko itu telah
dipakai oleh pemiliknya, lalu beralih ke Jalan S Parman, didepan SMA Katholik.
Kontribusi Bapak Mansen
Purba SH juga patut dihargai dibidang budaya, seperti tari. Sumbangan grup tari
yang diprakarsai beliau sering tampil dalam kegiatan HIMAPSI. Ketika saya
bertemu beliau dalam rangka mengkomunikasikan Lomba Cipta Lagu Simalungun I,
beliau memberi arahan : “Lebih bagus jangan lagu Simalungun yang hanya karena
bahasanya yang diperlombakan, tapi yang khas lagu Simalungun”. Maksud beliau
inggou. Jujur saya akui “ya” dalam hati, walau belum dalam iplementasinya pada
saat itu, karena maksud saya sebagai Ketua dan kami Panitia, pokoknya tambah
perbendaharaan lagu Simalungun. Sasaran utama itu dulu, walaupun itu sekedar
bahasanya. Kami kuatir kalau harus dipaksakan inggou malah nanti pesertanya
tidak ada. Biarlah dalam Lomba Cipta Lagu Simalungun berikutnya dikembangkan
kearah itu. Dalam Lomba Cipta lagu Simalungun II pun memang inggou belum
menjadi persyaratan, tapi hampir separuh pemenang Lomba, nuansa inggou sudah
terasa, hanya saja memang tidak begitu kental. Arahan beliau itu pernah saya
sampaikan kepada teman/adik-adik di HIMAPSI agar merekalah menindak-lanjutinya,
sebab inggou memang khas. Dengan inggou itu sudah menandakan lagu Simalungun.
Terserah kepada rekan-rekan
dan adik-adik anggota HIMAPSI untuk memberikan penilaian apa yang telah kami
perbuat, khususnya semasa kami menjadi DPP HIMAPSI dimana saya menjadi Ketua
Umum nya. Akan tetapi sukar saya mengelak untuk tidak memberikan apresiasi
kepada Bapak Drs Jabanten Damanik waktu menjabat Walikota Pematang Siantar dan
Bapak Kol JP silitonga waktu itu menjabat Bupati Simalungun atas perhatian,
bantuan dan kerja-sama yang diberikan kepada HIMAPSI. Begitu juga kepada
rekan-rekan saya, sulit bagi saya untuk tidak berterima-kasih kepada mereka
seperti Sdr Hotman Saragih yang kompeten dibidang administrasi dan
kesekretariatan. Januarison Saragih yang kuat sebagai aktuator program, Fullmandasa
yang bagus dalam lobby-lobby. Mereka ini sungguh cerdas menerjemahkan kemauan
organisasi. Ada lagi Janderisman Damanik, dia baik dalam aplikasi rencana. Dan
yang unik sdr. Jamarsen Saragih, dia ini selalu ada dalam kegiatan HIMAPSI dan
selalu membantu, walaupun dia tidak memiliki jabatan dalam struktur HIMAPSI.
Tidak kalah penting nya dari gender wanita/perempuan, yang sering membantu
kegiatan HIMAPSI semasa kami seperti Nevo br Saragih, Immel br Sipayung, Rohni
br Purba, Suzana br Sinaga dll yang tidak bisa saya sebut satu-persatu. Mereka
ini dengan grupnya banyak mengajak sesama gendernya untuk kegiatan HIMAPSI.
Mereka ini baik laki-laki maupun perempuan mudah diajak kerja-sama.Memang
terkadang ada saja beda pendapat, namun mereka dapat menerima kalau diberi
pengertian. Mereka juga bisa membedakan domain organisasi dan domain pribadi.
Belakangan setelah lama
saya meninggalkan Medan, saya diberitahu teman-teman, kalau sdr Parlindungan
Purba sempat menjadi Ketua II semasa kami, lalu sibuk dengan dunianya, tapi
kembali lagi menjadi Ketua Umum. Kemudian Harrys Sumbayak menjadi Ketua Umum
dan banyak lagi teman/adik yang pernah menjadi Ketua Umum dan pengurus lainnya
baik dipusat Cabang atau Komisariat tentu juga telah memberi warna yang indah
bagi HIMAPSI, warna yang memberi arti. Biarlah dengan kebesaran hati
civitas HIMAPSI kini dan generasi yang akan datang mencerna lalu memetik makna
masa lalu itu untuk kebesaran HIMAPSI sekarang dan mendatang. (*Mantan Ketua
Umum HIMAPSI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar