Kamis, 15 November 2012

Himpunan Beberapa Catatan Yang Terurai




Siapa Dimana Dan Bagaimana Untuk Himapsi
(Himpunan beberapa Catatan yang Terurai)
Oleh
Djaja Surapati Saragih SH*
  Tulisan ini tidak bermaksud mengkultuskan orang-perorang, tapi lebih  merupakan catatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja oleh HIMAPSI dan perlu dilengkapi oleh rekan-rekan lainnya dan malah dicermati penempatannya dalam dokumentasi perjalanan HIMAPSI.
 Di Jalan Sei Bahmendaris Medan di rumah sdr.Dorlen Saragih disitulah sering dipakai pertemuan-pertemuan/rapat-rapat pembentukan HIMAPSI. Dan yang hadir dalam pertemuan/rapat umumnya dari kalangan Pemuda GKPS ditambah kalangan lainnya karena memang penyampaian undangan lebih mudah disampaikan melalui jaringan ini, karena organisasi ini lebih dulu ada. Pernah dalam rapat dirumah itu orangtua sdr Dorlen Saragih yakni bapak Kenan Saragih berujar dalam sambutannya : “membangun organisasi  lebih mudah dibanding menjaga keberlangsungan hidupnya.tapi jangan takut membangunnya namun pelihara keberlangsungan hidupnya karena itulah yang lebih penting. Kalaupun  harus mati, kita mesti tahu dimana kuburannya, agar tahu kita dimana menangisinya”. Kata-kata ini terukir dalam sanubari saya, karena mengandung makna yang dalam dan terbuka. Dan tentu akan menjadi  luar biasa kalau seluruh civitas HIMAPSI disegala waktu dan disemua tempat mampu memahaminya.  
 Entah rapat/pertemuan ke2 atau ke3, pembicaraan agak alot. Kesepakatan pembentukan sudah okay, draft anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sudah mendekati kesepakatan. Namun mengenai nama muncul silang pendapat. Ada yang mengusulkan nama Ikatan Mahasiswa Simalungun, ada juga yang mengusulkan Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Simalungun ada pula yang mengusulkan Himpunan Mahasiswa Simalungun Indonesia. Saya mengusulkan untuk tidak memakai kata Indonesia dalam nama, karena mana tahu organisasi ini dapat diperluas ke manca-negara. Ada juga berpendapat agar organisasi ini  khusus untuk mahasiswa saja. Tapi yang lain berpendapat supaya digabungkan saja baik mahasiswa dan pemuda. Dalam rapat berikutnya saya berhalangan datang. Dan beberapa lama berselang muncullah nama HIMAPSI singkatan dari HIMPUNAN MAHASISWA DAN PEMUDA SIMALUNGUN. Jadi huruf terakhir I pada HIMAPSI bukanlah singkatan dari Indonesia. Saya menduga disinilah peran Sdr Japorman Saragih, Allerman Purba, Hotman Saragih, Terti Girsang (abangnya sdr Sihol Girsang), Januarison Saragih, Darman Saragih  dkk lainnya memutuskan nama HIMAPSI, dan tentu peran orang-tua kita Bapak Jawasen Sinaga SH. Mereka inilah yang menampung dan mengkristalisasikan usul dan pendapat tentang nama itu, menjadi HIMAPSI.  Sdr Allerman Purba dan Japorman Saragih  lah yang sering memimpin rapat/pertemuan pada saat itu. Dan dalam finalisasi pembuatan Anggaran Dasar dan Anggaran rumah Tangga dan pembentukan kepengurusannya hadir sdr Budi Ende Saragih. Dan sebagai Ketua Umum yang pertama akhirnya dipilih/ditetapkan Budi Ende Saragih. Dimasa inilah sering dilakukan Malam Budaya Simalungun dan Penepung Tawaran Sarjana. Dimana Sdr Japorman Saragih dan Allerman Purba menjadi even organizer- nya.

 Setelah HIMAPSI terbentuk Bapak Jawasen Sinaga SH yang menjadi salah satu Penasehat organisasi, beliau ini sering mendorong para mahasiswa dan pemuda Simalungun untuk memupuk rasa persatuan dan saling bantu-membantu demi kemajuan mahasiswa dan pemuda itu sendiri terlebih bagi mahasiswa dalam perkuliahan, supaya cepat tammat. Ada kegusaran beliau akan jumlah sarjana Simalungun yang masih sedikit pada zaman itu, keinginannya adalah bagaimana agar pertumbuhan jumlah sarjana Simalungun signifikan. Lagi pula ybs tidak segan merogoh kantung membantu kegiatan HIMAPSI. Dengan seperti itu tidaklah berlebihan kalau Bapak Jawasen Sinaga SH memiliki kedekatan yang lebih terhadap HIMAPSI khususnya mahasiswa, dibanding Penasehat lainnya, seperti Bapak Brigjend (purn) Lahi Raja Munthe, Mansen Purba SH, Mayor J Saragih, Kenan Saragih dan Hot Raja Purba SH, walaupun beliau-beliau ini juga memiliki pengaruh dalam perkembangan HIMAPSI. Kegiatan HIMAPSI akhirnya  banyak dilakukan di rumah Bapak Jawasen Sinaga SH di Jalan Sei Bulan Medan. Hal ini tidak lepas dari dukungan Nyonya Jawasen Sinaga SH br Girsang yang selalu membuka pintu bagi kehadiran mahasiswa dan dengan ramah menyapa. Selain itu juga kegiatan HIMAPSI sering dilakukan di Jalan Iskandar Muda. Disana ada ruko yang dibangun Bapak Brigjend (purn) Lahi Raja Munthe. Beliau ini juga membolehkan HIMAPSI menggunakan rukonya menjadi ajang kegiatan HIMAPSI. Tempat ini memang strategis karena dilalui kenderaan umum (istilah Medannya dulu disebut naik sudaco) sehingga mudah dicapai para anggota. Disitulah rapat-rapat panitia digelar menjelang Mubes I, maupun sesudahnya.Tidak hanya kegiatan HIMAPSI, kegiatan Partuha Maujana Simalungun (PMS) juga sering dilakukan disitu, mengingat beliau  menjadi Ketua Umum PMS kala itu. Positipnya adalah sinkronisasi kegiatan  PMS dan HIMAPSI menjadi terbangun dan terjalin baik.Hal ini terlihat dari adanya tabloid Warta Pembangunan, penerbitannya oleh PMS dan redaksinya serta yang memasarkan dibantu HIMAPSI. Kegiatan lalu berpindah dari sana karena ruko-ruko itu telah dipakai oleh pemiliknya, lalu beralih ke Jalan S Parman, didepan SMA Katholik.
 Kontribusi Bapak Mansen Purba SH juga patut dihargai dibidang budaya, seperti tari. Sumbangan grup tari yang diprakarsai beliau sering tampil dalam kegiatan HIMAPSI. Ketika saya bertemu beliau dalam rangka mengkomunikasikan Lomba Cipta Lagu Simalungun I, beliau memberi arahan : “Lebih bagus jangan lagu Simalungun yang hanya karena bahasanya yang diperlombakan, tapi yang khas lagu Simalungun”. Maksud beliau inggou. Jujur saya akui “ya” dalam hati, walau belum dalam iplementasinya pada saat itu, karena maksud saya sebagai Ketua dan kami Panitia, pokoknya tambah perbendaharaan lagu Simalungun. Sasaran utama itu dulu, walaupun itu sekedar bahasanya. Kami kuatir kalau harus dipaksakan inggou malah nanti pesertanya tidak ada. Biarlah dalam Lomba Cipta Lagu Simalungun berikutnya dikembangkan kearah itu. Dalam Lomba Cipta lagu Simalungun II pun memang inggou belum menjadi persyaratan, tapi hampir separuh pemenang Lomba, nuansa inggou sudah terasa, hanya saja memang tidak begitu kental. Arahan beliau itu pernah saya sampaikan kepada teman/adik-adik di HIMAPSI agar merekalah menindak-lanjutinya, sebab inggou memang khas. Dengan inggou itu sudah menandakan lagu Simalungun.
 Terserah kepada rekan-rekan dan adik-adik anggota HIMAPSI untuk memberikan penilaian apa yang telah kami perbuat, khususnya semasa kami menjadi DPP HIMAPSI dimana saya menjadi Ketua Umum nya. Akan tetapi sukar saya mengelak untuk tidak memberikan apresiasi kepada Bapak Drs Jabanten Damanik waktu menjabat Walikota Pematang Siantar dan Bapak Kol JP silitonga waktu itu menjabat Bupati Simalungun atas perhatian, bantuan dan kerja-sama yang diberikan kepada HIMAPSI. Begitu juga kepada rekan-rekan saya, sulit bagi saya untuk tidak berterima-kasih kepada mereka seperti Sdr Hotman Saragih yang kompeten dibidang administrasi dan kesekretariatan. Januarison Saragih yang kuat sebagai aktuator program, Fullmandasa yang bagus dalam lobby-lobby. Mereka ini sungguh cerdas menerjemahkan kemauan organisasi. Ada lagi Janderisman Damanik, dia baik dalam aplikasi rencana. Dan yang unik sdr. Jamarsen Saragih, dia ini selalu ada dalam kegiatan HIMAPSI dan selalu membantu, walaupun dia tidak memiliki jabatan dalam struktur HIMAPSI. Tidak kalah penting nya dari gender wanita/perempuan, yang sering membantu kegiatan HIMAPSI semasa kami seperti Nevo br Saragih, Immel br Sipayung, Rohni br Purba, Suzana br Sinaga dll yang tidak bisa saya sebut satu-persatu. Mereka ini dengan grupnya banyak mengajak sesama gendernya untuk kegiatan HIMAPSI. Mereka ini baik laki-laki maupun perempuan mudah diajak kerja-sama.Memang terkadang ada saja beda pendapat, namun mereka dapat menerima kalau diberi pengertian. Mereka juga bisa membedakan domain organisasi dan domain pribadi.
 Belakangan setelah lama saya meninggalkan Medan, saya diberitahu teman-teman, kalau sdr Parlindungan Purba sempat menjadi Ketua II semasa kami, lalu sibuk dengan dunianya, tapi kembali lagi menjadi Ketua Umum. Kemudian Harrys Sumbayak menjadi Ketua Umum dan banyak lagi teman/adik yang pernah menjadi Ketua Umum dan pengurus lainnya baik dipusat Cabang atau Komisariat tentu juga telah memberi warna yang indah bagi HIMAPSI, warna yang memberi arti. Biarlah dengan kebesaran hati  civitas HIMAPSI kini dan generasi yang akan datang mencerna lalu memetik makna masa lalu itu untuk kebesaran HIMAPSI sekarang dan mendatang. (*Mantan Ketua Umum HIMAPSI)

Diposkan : SUARA SIMALUNGUN, Kamis, 19 April 2012




Tidak ada komentar:

Posting Komentar