![]() |
aksara simalungun |
Ketertarikanku akan mempelajari
kembali bahasa daerahku (Bahasa Simalungun) yang ku anggap sudah mulai hilang
dari kehidupanku, bermula pada saat aku masih kuliah. Sebelumnya aku mau
memperkenalkan dulu, bahwa bahasa daerahku yang kumaksud adalah bahasa
simalungun. bahasa simalungun itu merupakan salah satu bahasa daerah dari
suku yang terletak di Provinsi Sumater
Utara tepatnya di kabupaten Simalungun dan kota Pematangsiantar , suku itu
bernama Suku Simalungun yang merupakan suku asli (sipukkah Huta)daerah di
kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.
Sebenarnya bahasa Simalungun bukanlah bahasa yang jarang aku
dengarkan, baik di rumah ataupun di gereja ,karena bapakku adalah bermarga
Sipayung dan Ibuku Boru Purba Tambak yang merupakan suku
simalungun, kami juga sebagai jemaat gereja suku di GKPS (Gereja KristenProtestan Simalungun), . namun saat itu
keberadaan ku yang telah diciptakan Tuhan ke Dunia ini sebagai suku Simalungun
tidaklah ku Syukuri. Kadang aku merasa malu menggunakan bahasa daerahku sendiri
untuk berkomunikasi kepada teman-teman sesuku yang ku temui di luar, dan
alangkah ironisnya teman-teman sesuku ku itu juga merasakan hal yang sama
seperti yang kurasakan. Bahkan yang lebih sakitnya kami berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa daerah orang lain, yang memang lebih mayoritas di kalangan
kami. Ternyata, itu kami lakukan karena kami memang tidak bisa berbahasa
simalungun. ketika aku mendengar orang
lain berbahasa simalungun, kadang-kadang aku bisa mengerti apa yang mereka
katakan, namun saat ingin berkomunikasi, aku tidak bisa sama sekali. Hingga
suatu saat aku sadar bahwa aku adalah suku Simalungun yang terlahir sebagai
orang simalungun dan itulah yang menjadi identitasku, jati diriku,
kebanggaanku. Bagaimana bisa aku mengaku
sebagai orang simalungun tetapi bahasanya sedikitpun aku tidak mengerti.!!.Setelah
menyadari keadaanku seperti itulah, aku mulai ingin belajar dan ingin tahu
bahasa daerahku sendiri. Dan sedikit demi sedikit aku sudah mulai bisa
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa simalungun dengan teman-temanku yang
juga masih mau menggunakan bahasa simalungun sebagai bahasa sehari-harinya.
Kisah ku ini merupakan kisah sepenggal mengenai orang-orang
yang mengaku sebagai suku simalungun tapi tidak bisa dan malu berbahasa
simalungun. Bahasa Simalungun tidaklah mustahil akan punah dalam beberapa waktu
lagi, karena generasi muda yang seharusnya sebagai pewaris dan penerus
kelestarian suku simalungun ini, tidak mau lagi dan malu menggunakan bahasa
daerahnya sendiri.
Bahasa etnis (bahasa daerah) merupakan suatu identitas, jati
diri dan budaya dari suku itu
sendiri. Budaya itu merupakan peradapan
dari suku itu. Jika suatu keberadaan bahasa derah itu punah maka punahlah
peradapan suku itu. Sehingga keberadaan suku itu tinggal cerita dan sejarah
masa lampau yang tidak ada ditemukan lagi.
menurut Drs. Abdul Rachman Patji, M.A, kepala Pusat Penelitian
Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
menyebutkan, dari terkisar 746 bahasa daerah yang tecatat, ada 169 bahasa etnis
(bahasa daerah) yang punah, dan data kepunahan ini,semakin hari terus semakin
meningkat. Mudah-mudahan bahasa Simalungun tidak turut dalam data bahasa daerah
yang punah itu. ....!!!
SEMOGA...!!!!!!!!!
HORAS...HORAS..HORAS...........................
![]() |
Mari berbahasa Simalungun |
Tularkan kepada yang lain, yang lain juga pesankan untuk menularkan ke orang lain. Cukup seorang menularkan ke 10 orang
BalasHapusHoras banta ganup...!!!
BalasHapuseak.... tongon do ai, lawei. Ulang pala mela hita mangaku halak Simalungun. Dos ceritamu in ampakon diri. Salam marsitandaan hita da.... Anggo boi namin, ambahkon ham lobei ifacebook, goranku Raja Asean Sumbayak.
Diatei tupa.....
aku suku simalungun....
BalasHapustpi jjr, aku g tw bhsa smlungun, aq pngen x bljar tpi g tw mw sma spa....
mngkin diantara kalian ada yang mau bantu...
muliate da.......