Jumat, 18 Januari 2013

Ketika Bahasa Simalungun Itu Punah

Penulis:Rizal Sipayung

aksara simalungun
aksara simalungun
   Ketertarikanku akan mempelajari kembali bahasa daerahku (Bahasa Simalungun) yang ku anggap sudah mulai hilang dari kehidupanku, bermula pada saat aku masih kuliah. Sebelumnya aku mau memperkenalkan dulu, bahwa bahasa daerahku yang kumaksud adalah bahasa simalungun. bahasa simalungun itu merupakan salah satu bahasa daerah dari suku  yang terletak di Provinsi Sumater Utara tepatnya di kabupaten Simalungun dan kota Pematangsiantar , suku itu bernama Suku Simalungun yang merupakan suku asli (sipukkah Huta)daerah di kabupaten Simalungun dan Kota Pematangsiantar.
Sebenarnya bahasa Simalungun bukanlah bahasa yang jarang aku dengarkan, baik di rumah ataupun di gereja ,karena bapakku adalah bermarga Sipayung  dan Ibuku  Boru Purba Tambak yang merupakan suku simalungun, kami juga sebagai jemaat gereja suku di GKPS (Gereja KristenProtestan Simalungun),  . namun saat itu keberadaan ku yang telah diciptakan Tuhan ke Dunia ini sebagai suku Simalungun tidaklah ku Syukuri. Kadang aku merasa malu menggunakan bahasa daerahku sendiri untuk berkomunikasi kepada teman-teman sesuku yang ku temui di luar, dan alangkah ironisnya teman-teman sesuku ku itu juga merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan. Bahkan yang lebih sakitnya kami berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah orang lain, yang memang lebih mayoritas di kalangan kami. Ternyata, itu kami lakukan karena kami memang tidak bisa berbahasa simalungun.  ketika aku mendengar orang lain berbahasa simalungun, kadang-kadang aku bisa mengerti apa yang mereka katakan, namun saat ingin berkomunikasi, aku tidak bisa sama sekali. Hingga suatu saat aku sadar bahwa aku adalah suku Simalungun yang terlahir sebagai orang simalungun dan itulah yang menjadi identitasku, jati diriku, kebanggaanku. Bagaimana bisa aku mengaku sebagai orang simalungun tetapi bahasanya sedikitpun aku tidak mengerti.!!.Setelah menyadari keadaanku seperti itulah, aku mulai ingin belajar dan ingin tahu bahasa daerahku sendiri. Dan sedikit demi sedikit aku sudah mulai bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa simalungun dengan teman-temanku yang juga masih mau menggunakan bahasa simalungun sebagai bahasa sehari-harinya.
Kisah ku ini merupakan kisah sepenggal mengenai orang-orang yang mengaku sebagai suku simalungun tapi tidak bisa dan malu berbahasa simalungun. Bahasa Simalungun tidaklah mustahil akan punah dalam beberapa waktu lagi, karena generasi muda yang seharusnya sebagai pewaris dan penerus kelestarian suku simalungun ini, tidak mau lagi dan malu menggunakan bahasa daerahnya sendiri.
Bahasa etnis (bahasa daerah) merupakan suatu identitas, jati diri  dan budaya dari suku itu sendiri.  Budaya itu merupakan peradapan dari suku itu. Jika suatu keberadaan bahasa derah itu punah maka punahlah peradapan suku itu. Sehingga keberadaan suku itu tinggal cerita dan sejarah masa lampau yang tidak ada ditemukan lagi.
menurut Drs. Abdul Rachman Patji, M.A, kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan, dari terkisar 746 bahasa daerah yang tecatat, ada 169 bahasa etnis (bahasa daerah) yang punah, dan data kepunahan ini,semakin hari terus semakin meningkat. Mudah-mudahan bahasa Simalungun tidak turut dalam data bahasa daerah yang punah itu. ....!!!
SEMOGA...!!!!!!!!!
HORAS...HORAS..HORAS...........................
Mari berbahasa Simalungun

3 komentar:

  1. Tularkan kepada yang lain, yang lain juga pesankan untuk menularkan ke orang lain. Cukup seorang menularkan ke 10 orang

    BalasHapus
  2. Horas banta ganup...!!!

    eak.... tongon do ai, lawei. Ulang pala mela hita mangaku halak Simalungun. Dos ceritamu in ampakon diri. Salam marsitandaan hita da.... Anggo boi namin, ambahkon ham lobei ifacebook, goranku Raja Asean Sumbayak.

    Diatei tupa.....

    BalasHapus
  3. aku suku simalungun....
    tpi jjr, aku g tw bhsa smlungun, aq pngen x bljar tpi g tw mw sma spa....
    mngkin diantara kalian ada yang mau bantu...
    muliate da.......

    BalasHapus